5 Jenis Kulit untuk Bahan Sofa Mahal dan Cara Merawatnya

Published On: November 26th, 2024|0 Comments|

Lebih dari sebatas tempat duduk, sofa mahal berperan penting dalam menambah kenyamanan dan keindahan ruangan. 

Sayangnya, tidak jarang pemilik rumah urung membeli sofa premium gara-gara khawatir masalah perawatan. Hal ini terutama karena furniture seperti sofa yang berbahan kulit cenderung rentan terhadap kelembaban.

Padahal Anda bisa tetap menjaga keindahan sofa dalam waktu lama dengan menerapkan langkah perawatan yang tepat. Mari simak informasi selengkapnya.

Jenis Kulit untuk Bahan Sofa Mahal

Bahan kulit kerap menjadi pilihan pelapis sofa karena menawarkan daya tahan yang baik. Perawatannya pun lebih mudah apabila terkena tumpahan air minuman maupun makanan.

Supaya bisa memberikan perawatan yang tepat, pertama-tama Anda perlu mengenal jenis kulit yang digunakan. Berikut berbagai jenis kulit untuk furnitur dan barang:

1. Full Grain Leather


Full grain leather adalah jenis kulit asli dengan tingkat kualitas paling tinggi. Ciri utama dari bahan ini yaitu adanya grain atau urat kulit yang lengkap.

Jenis kulit ini merupakan yang paling alami, baik dari segi tampilan maupun performa. Full grain leather merupakan terbuat dari lapisan terluar kulit hewan yang langsung diolah melalui proses tanning setelah penghilangan rambut.

Berkat proses pengolahan minim, guratan dan tekstur alami dari kulit terjaga dengan baik. Menawarkan tampilan estetik dan daya tahan tinggi, full grain leather memiliki harga yang lebih mahal.

2. Top Grain Leather


Pada tingkat kualitas tertinggi kedua ada top grain leather. Bahan ini terbuat dari lapisan terluar kulit asli yang melalui proses penghalusan permukaan. 

Pengolahan yang lebih panjang tersebut menghasilkan tampilan yang lebih halus dan seragam. Tekstur dan warna dari jenis kulit ini juga lebih konsisten. Namun, jenis kulit top grain daya tahannya tidak setinggi full grain.

3. Split Grain Leather


Berbeda dari dua jenis kulit sebelumnya, split grain leather bukan berasal dari lapisan terluar, melainkan dari corium (lapisan dalam) kulit hewan.

Split grain leather lebih tipis daripada full grain dan top grain. Meski begitu, bahan ini lebih kaku dan keras karena serat pada bagian corium lebih padat. 

Biasanya, diberikan pelapis poliuretan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan split grain leather. Penambahan lapisan ini juga berfungsi meningkatkan nilai estetika kulit.

4. Suede


Jenis kulit suede sebenarnya berasal dari split grain leather yang melalui proses penghalusan lebih lanjut. Suede memiliki permukaan yang lebih lembut dan sedikit berbulu.

Tampilan dari kulit suede lebih halus dan elegan. Namun, bahan ini tidak tahan air dan kotoran sehingga perawatannya perlu perhatian khusus.

5. Artificial Leather


Selain kulit asli, sofa premium juga bisa terbuat dari bahan artificial leather atau kulit sintetis. 

Artificial leather bisa terbuat dari bahan PVC (polyvinyl chloride) atau PU (polyurethane). Meskipun bukan berasal dari kulit hewan, bahan ini memiliki tampilan dan tekstur yang menyerupai kulit asli.

Karena berupa kulit tiruan, bahan ini tersedia dalam lebih banyak pilihan warna dan tekstur. Keunggulan lain dari bahan artificial leather yaitu perawatan yang lebih mudah dan daya tahan yang sangat tinggi.

Cara Merawat Sofa Kulit Agar Awet

Sofa mahal dibuat menggunakan bahan berkualitas tinggi, bahkan ada juga yang terbuat dari kulit asli. Ikuti langkah-langkah berikut untuk merawat sofa kulit agar keindahannya tahan lama:

1. Penyedotan Debu dengan Vakum

Sofa kulit perlu perawatan rutin dengan cara penyedotan debu menggunakan vacuum cleaner. Supaya bersih menyeluruh, sebaiknya Anda membersihkan dulu debu pada permukaan sofa menggunakan kain lembut lalu baru menggunakan vakum.

Pastikan untuk membersihkan hingga ke celah-celah sofa untuk menghilangkan kotoran.

2. Perhatikan Penempatan Sofa

Sudah bukan rahasia bahwa bahan kulit sensitif terhadap kelembaban. Jika kelembaban terlalu tinggi, maka bahan kulit berisiko ditumbuhi jamur. 

Sementara kurangnya kelembaban dan suhu terlalu tinggi dapat mengarah pada retaknya permukaan kulit.

Oleh karena itu, Anda wajib memperhatikan penempatan sofa untuk melindunginya dari pengaruh faktor lingkungan. Sofa berbahan kulit sebaiknya tidak Anda tempatkan di bawah AC atau dekat radiator.

Selain itu, sofa juga sebaiknya tidak berada tepat di sebelah pintu kaca atau jendela supaya terhindar dari paparan sinar matahari.

3. Hidrasi Sofa Secara Berkala

Seiring waktu, sofa kulit akan kehilangan lapisan minyak alami sehingga rentan mengalami kekeringan dan retak.

Untuk mencegah hal tersebut, Anda perlu melakukan pengkondisian secara berkala dengan memberikan hidrasi. Gunakan pelembab khusus kulit (leather moisturizer) untuk memberikan perlindungan bagi sofa kulit.

Oleskan moisturizer tipis-tipis pada permukaan secara merata menggunakan gerakan melingkar. Setelah itu, seka dengan kain bersih.

4. Segera Bersihkan Noda

Apabila terkena tumpahan atau noda kotoran, maka Anda perlu segera membersihkan sofa menggunakan kain. Jangan sampai membiarkan tumpahan maupun noda terlalu lama karena bisa terserap ke dalam kulit sehingga menjadi noda permanen.

Pilihlah kain bersih berserat lembut lalu basahi dengan air. Kemudian usapkan pada bagian yang terkena noda hingga bersih. 

Jika diperlukan, Anda bisa menggunakan pembersih khusus bahan kulit yang aman seperti Racoon Leather Spray. Pembersih ini terjamin aman untuk berbagai bahan kulit dan mampu membersihkan dengan cepat.



Leather Spray dari Racoon juga memiliki formula antibakteri dan anti virus, sehingga bisa sekaligus membasmi kuman berbahaya.

Itulah berbagai bahan kulit yang sering digunakan dalam pembuatan sofa mahal. Agar sofa tetap tampil menawan dalam waktu lama, pastikan Anda menggunakan produk perawatan dengan formula yang aman untuk bahan kulit.