6 Fakta Unik tentang Kucing Oren, Si Paling Bar-bar!

Published On: January 9th, 2024|0 Comments|

Rupanya, masih ada banyak fakta kucing oren yang menarik untuk kita telisik.

Warna bulu mencolok dan sejuta tingkah menggemaskan dari kucing oren membuatnya sukses mencuri hati pengguna media sosial. Bahkan, banyak video kelakuan hewan berbulu ini yang menjadi viral.

Bukan hanya pecinta kucing, banyak orang yang tidak suka kucing pun merasa terhibur dengan tingkah laku si kucing oren.

Fakta Kucing Oren

Kucing oren terkenal dengan reputasinya sebagai preman kucing. Ingat karakter Garfield? Si kucing gendut dengan segala kenakalan dan tingkah kocaknya ini persis sebagai representasi dari kucing oren.

Cerdik, galak, usil, sekaligus tetap menggemaskan. Begitulah para pecinta kucing menggambarkan kucing oren.

Namun, ternyata banyak fakta menarik lain mengenai teman berbulu yang satu ini. Mari simak info lengkapnya.

1. Kucing Oren Rasnya Bervariasi


Sebutan kucing oren sebenarnya lebih mengacu pada warna bulu yang cenderung jingga atau coklat kemerahan. Jadi, tidak merujuk pada ras kucing tertentu.

Warna bulu mencolok ini bisa dimiliki oleh kucing dari berbagai ras yang berbeda, meliputi kucing domestic, kucing Persia, maine coon, devon rex, munchkin, Bengal, dan banyak lagi.

2. Warna Oren Berasal dari Pigmen



Fakta kucing oren berikutnya adalah mengenai asal warna bulunya yang cantik.

Dominasi warna kuning, jingga, dan coklat kemerahan pada kucing oren berasal dari pigmen (zat warna alami) dalam tubuhnya. Pigmen ini disebut pheomelanin, yaitu zat yang memberikan warna merah dan oranye.

Sebagaimana jenis kucing lain, kucing oren mendapatkan warna bulu dari pewarisan genetik.

3. Umumnya Punya Pola Bulu Tabby

Pola bulu tabby berupa garis-garis, bercak, atau motif lain yang khas pada kucing. Nah, hampir semua kucing oren memiliki pola bulu tersebut. Pola tabby memiliki corak yang bervariasi.

Pada kucing oren, lebih umum ditemukan corak berikut:

  • Classic Tabby: pola garis-garis tebal atau gelomang pada sepanjang tubuh kucing.
  • Mackerel Tabby: pola garis-garis tipis dan teratur, seperti pada ikan mackerel.
  • Spotted Tabby: pola bintik-bintik pada seluruh badan. Bintik dapat berukuran besar atau kecil.
  • Ticked Tabby: pola berserakan, seperti pasir dengan berhias warna gelap.

Selain pola garis pada bulu tubuh, ada satu ciri khas kucing tabby, yaitu tanda M pada bagian dahi.

Meskipun beberapa kucing memiliki pola garis yang samar, tanda M pada dahinya selalu ada.

4. Kucing Oren Kebanyakan Jantan



Dominasi kelamin jantan merupakan fakta kucing oren yang telah terbukti secara ilmiah.

Melansir dari Animal Corner, menurut estimasi jumlah kucing oren jantan mencapai 80% dari total kucing oren.

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, gen penentu warna bulu oranye pada kucing terletak pada kromosom X.

Kromosom X merupakan kromosom kelamin. Seperti pada manusia, kucing jantan memiliki kromosom XY, sementara betina memiliki kromosom XX.

Jadi, pada kucing jantan dengan adanya satu kromosom X dengan gen warna orange, maka warna bulu bulunya sudah pasti orange.

Sedangkan, kucing betina orange perlu dua kromosom X dengan gen warna orange. Inilah mengapa presentasi betina lebih rendah.

5. Memiliki Karakter Ekstrovert

Meskipun sifat kucing berbeda antara satu dengan yang lain, kebanyakan kucing oren dikenal memiliki karakter ekstrovert.

Mereka sangat suka bersosialisasi baik dengan pemiliknya, manusia lain atau dengan hewan lain.

Kucing oren juga memiliki sifat yang ceria dan ramah. Mereka tidak ragu menunjukkan kasih sayang pada majikan, hingga bertingkah manja. Bahkan kucing oren dijuluki sebagai kucing yang cerewet.

Berkat karakter ini pula kucing oren identik sebagai kucing paling bar-bar.

6. Memiliki Hari Perayaan Internasional

Yap. Ada Hari Kucing Oren Sedunia, tepatnya pada tanggal 1 September. Perayaan ini dalam rangka mengenang Doobert, seekor kucing oren milik pembuat website dan aplikasi yang banyak digunakan oleh organisasi pecinta hewan.

Doobert adalah sosok kucing yang ramah dan hangat kepada siapa saja. Ia bahkan menjadi inspirasi bagi pemiliknya untuk membantu menyelamatkan hewan-hewan terlantar.

Cara Basmi Kutu Kucing

Selain dari tingkah lakunya, kegemasan kucing oren tidak terlepas dari penampilan bulunya yang cantik. Sayangnya, terkadang bulu kucing menjadi rontok karena sering digaruk saat terkena kutu.

Nah, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi kutu demi menjaga kesehatan dan kecantikan teman berbulu:

1. Menggunakan Obat Kutu

Obat menjadi cara atasi kutu kucing yang paling ampuh. Supaya hasilnya maksimal, pastikan Anda memilih obat kutu khusus kucing berkualitas, seperti RACOON Flea Remover for Pets.

RACOON Flea Remover merupakan cairan pembasmi kutu yang terbuat dari 100% bahan alami. Sehingga, aman apabila terkena kulit atau terkonsumsi oleh hewan peliharaan.

Obat ini efektif membasmi segala jenis kutu, termasuk dalam fase telur. Terlebih lagi, cara pakainya sangat mudah karena hadir dalam kemasan spray.

2. Menggunakan Sisir Serit Kucing

Anda juga bisa menghilangkan kutu kucing dengan cara manual, menggunakan sisir serit.

Caranya mudah saja, tinggal menyisir bulu kucing dari satu sisi ke sisi lain. Sisir serit memiliki desain khusus sehingga mampu mengangkat kutu dan telur kutu. Jadi, pastikan Anda menyisir bulu kucing secara merata.

Cara ini juga sebaiknya dilakukan secara rutin.

3. Menggunakan Shampo Anti Kutu

Selain menyisir bulu, Anda bisa menggunakan produk shampo kucing yang memiliki formula anti kutu.

Penggunaan shampo anti kutu biasanya juga menawarkan manfaat lain, seperti meredakan gatal-gatal akibat kutu.

4. Menggunakan Air Lemon

Air lemon memiliki kandungan asam yang mampu membasmi parasit seperti kutu kucing. Maka Anda bisa memanfaatkan perasan air lemon sebagai obat semprot untuk membasmi kutu.

Caranya, buat air lemon dengan cara memotong lemon dan memasukkannya ke dalam air mendidih. Biarkan semalaman, kemudian saring dan masukkan ke wadah semprot.

Nah, Anda tinggal menyemprotkan air lemon secara merata pada bulu kucing.